Membentuk Karakter Persib Era 90-an


Ratusan bobotoh dari Indramayu dan Cirebon sangat antusias menyaksikan latihan Persib, di Stadion Tridaya Indramayu, Kamis (9/12) sore. Bahkan, bobotoh sempat mencegat Atep dkk. sebelum masuk ke stadion untuk berfoto bersama, tanda tangan, dan sekedar salaman. Hal itu membuah para pemain dan ofisil sulit masuk ke stadion, sebelum akhirnya ditolong sejumlah bobotoh lainnya. Antusiasime bobotoh disambut baik pelatih Daniel Roekito. Dia sangat menghargai apa yang dilakukan bobotoh terhadap tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini. "Tidak apa-apa, mereka datang untuk memberikan dukungan kepada pemain idolanya. Mungkin ketika di Bandung mereka tidak sempat berhadapan langsung dengan pemain idolanya untuk meminta foto dan tanda tangan," katanya.


Materi latihan sore itu menitik beratkan kepada "dribbling, passing" dan "shooting". Daniel mengingatkan pemain untuk bersungguh-sungguh dalam pemanasan dan peregangan. Dia tidak ingin lagi melihat anak asuhnya cedera otot karena kurang pemanasan dan peregangan. "Jangan sepelekan peregangan otot, jika cedera kalian sendiri yang rugi," ujarnya kepada para pemain. Menurut Daniel, pemain sudah harus menerapkan kerjasama tim. Meski Persib dihuni pemain-pemain bintang, kemenangan bukan ditentukan oleh teknik individu pemain. Kerjasama yang baik serta penggunaan individual skill yang tepat di lapangan, akan membawa Persib menjadi tim yang kompak dan berkarakter.

"Maksud berkarakter disini adalah memiliki ciri khas kerjasama tim dalam umpan-umpan dan penyelesaian akhir," ujarnya. Daniel mengatakan, dalam pemusatan latihan ini, dirinya bersama tim pelatih akan mencoba membentuk karakter tersebut seperti tim Persib ketika Robby Darwis dkk berjaya. "Luar biasa permainan Persib di era 90-an. Dengan umpan-umpan pendek, Persib mempunyai ciri khas tersendiri. Menurut saya, itulah karakter Persib yang sebenarnya," ujar Daniel.***
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...